Sebuah pepatah mengatakan "Manusia hanya sebagai wayang" lalu siapakah dalangnya? Apakah Tuhan atau iblis?
Bagaimana Tuhan dan iblis menggerakkan/mendalangi manusia sebagai wayangnya agar berbuat menuruti perintahnya?
Perintah seperti apa yang Tuhan kehendaki untuk manusia jalankan? Dan perintah seperti apa yang iblis kehendaki untuk manusia jalankan?
Ketika otak berpikir, lalu dari mana sumber informasi yang masuk ke dalam otak yang kemudian menjadikan otak manusia berpikir dan menyuruh organ tubuh, tangan dan kaki untuk bertindak?
Sebagai wayang, tahukah manusia kalau iblis secara halus dan tidak terasa telah mengendalikan manusia dengan menggunakan berbagai macam benda yang tidak lurus untuk mengendalikan manusia? yang terwujud dalam kesenian, perilaku, aneka ragam produk, segala hal yang memikat hati manusia dalam bebagai aspek kehidupan.
Dengan dibekali hati nurani dan kalbu, tidak mampukah manusia memilih siapa dalang yang diinginkan?
Dalam sejarah manusia yang terus berulang, selayaknya manusia dengan memiliki "kesadaran sejati" nya, sudah mampu memetik pelajaran dari semua peristiwa negatif yang pernah terjadi dalam sejarah agar tidak lagi terulang di zaman sekarang dan yang akan datang.
Sayangnya "kesadaran sejati" hanya dimiliki oleh manusia yang sudah tidak terpikat dan terikat oleh nafsu duniawi dan perasaan manusia pada umumnya, sehingga mempunyai "tameng" sebagai pelindung diri dari hal-hal buruk yang seharusnya bisa dihindari oleh setiap manusia saat "pengadilan alam" tiba, entah berupa bencana alam ataupun wabah penyakit.
Baca juga:
- Mengapa Hendak Menyelamatkan Makhluk Hidup
- Mengapa Ada Umat Manusia
- Pesan Singkat untuk Para Pemimpin Dunia