Tingkat Kesadaran (Level of Consciousness )

"Ketika membicarakan keberadaan dunia lain dengan segala makhuk penghuninya (ghoib), ada orang yang percaya ada yang tidak, yang tidak percaya karena belum mengalami atau belum bisa melihat keberadaan dimensi tersebut, juga karena menyangkut tingkat kesadaran seseorang. Semakin tinggi kesadaran akan semakin bijaksana dalam mengambil keputusan yang hendak dilakukan, karena semua perbuatan akan berdampak pada kehidupan di dimensi lain baik yang menentang ataupun yang mendukung atas pilihan tersebut. Maka terjadinya bencana alam dan penderitaan juga bukan suatu kebetulan--karena semua benda memiliki jiwa". Kenali hukum alam semesta dan mekanismenya dalam bekerja : Sejati Baik Sabar (真善忍 - Zhēn Shàn Rěn) ----- www.falundafa.org (multi bahasa)

Dalang Memilih Wayang atau Wayang Memilih Dalang?

Sebuah pepatah mengatakan "Manusia hanya sebagai wayang" lalu siapakah dalangnya? Apakah Tuhan atau iblis?

Bagaimana Tuhan dan iblis menggerakkan/mendalangi manusia sebagai wayangnya agar berbuat menuruti perintahnya?

Perintah seperti apa yang Tuhan kehendaki untuk manusia jalankan? Dan perintah seperti apa yang iblis kehendaki untuk manusia jalankan?

Ketika otak berpikir, lalu dari mana sumber informasi yang masuk ke dalam otak yang kemudian menjadikan otak manusia berpikir dan menyuruh organ tubuh, tangan dan kaki untuk bertindak?

Sebagai wayang, tahukah manusia kalau iblis secara halus dan tidak terasa telah mengendalikan manusia dengan menggunakan berbagai macam benda yang tidak lurus untuk mengendalikan manusia? yang terwujud dalam kesenian, perilaku, aneka ragam produk, segala hal yang memikat hati manusia dalam bebagai aspek kehidupan.

Dengan dibekali hati nurani dan kalbu, tidak mampukah manusia memilih siapa dalang yang diinginkan?

Dalam sejarah manusia yang terus berulang, selayaknya manusia dengan memiliki "kesadaran sejati" nya, sudah mampu memetik pelajaran dari semua peristiwa negatif yang pernah terjadi dalam sejarah agar tidak lagi terulang di zaman sekarang dan yang akan datang.

Sayangnya "kesadaran sejati" hanya dimiliki oleh manusia yang sudah tidak terpikat dan terikat oleh nafsu duniawi dan perasaan manusia pada umumnya, sehingga mempunyai "tameng" sebagai pelindung diri dari hal-hal buruk yang seharusnya bisa dihindari oleh setiap manusia saat "pengadilan alam" tiba, entah berupa bencana alam ataupun wabah penyakit.

Baca juga:

 

Film Dokumenter: Ketika Wabah Tiba